Darah Daging Sendiri

News Online Itil
Itil Service

"PAPAAAAAAAAAAAAAA"

Suara menggema Di sertai isak tangis, Dion Pria 40 tahun Pemilik Perusahaan property Kaya raya Seorang duda Bertubuh tinggi besar memiliki rahang kokoh dan mata tajam berlari melempar jas nya ketika mendengar teriakan dari lantai kamar putrinya.

Naira Gadis 12 tahun yang Mungil, berparas seperti Bidadari kecil, bibir mungil dan mata lentik serta kulit bening menggambarkan Betapa Cantik dan tampan orang tua Nya

"Naira Sayang ada apa Nak kenapa berteriak Sayang" gusar Dion mengetuk pintu.

"Papa masuk saja pintu tidak di kunci, tolong Naira pa, Naira berdarah" Naira terdengar Sangat ketakutan.

Dion menerobos masuk mendengar hal Itu, dengan cepat ia memeriksa setiap sudut kamar putrinya ternyata di dalam Kamar mandi.

"Sayang kau di dalam?" Cemas Dion menempelkan telinganya di pintu.

"Iya Pa, tolong Naira, Naira berdarah Pa" teriak Gadis itu dari dalam .

Cerita Sex Darah Daging Sendiri

Cerita Sex "Naira Sayang katakan apa kau Terjatuh papa masuk ya Nak " Dion Dengan ragu masuk karena ia tahu bahwa Tak bisa baginya Sembarangan begitu saja masuk mengingat Naira adalah Perempuan dimana ia dari Dulu selalu menghormati wanita.

"Pa lihat Darah " Naira Menunjuk Celana dalam nya yang tergeletak di Lantai. Dion benar-benar ketakutan melihat hal itu, Darah yang ia lihat cukup banyak

"Nak Bagian mana yang sakit, apa Kau terjatuh katakan papa akan bawa ke rumah sakit ya" cemas Dion memeriksa Seluruh tubuh anak nya itu. Naira memang pucat dan takut tapi ia justru menggeleng ketika di tanya begitu.

"Naira baik-baik saja pa Tapi, Ini Naira Berdarah." Naira Duduk membuka rok nya memperlihatkan selangkangan nya tangan mungil nya menunjuk ke Memek Nya.

Jantung Dion berdetak kencang darah nya seakan di buat beku ketika melihat hal itu. Bagaimana bisa matanya di Beri tontonan yang sudah lama ia tak lihat langsung. Memek mulus tanpa bulu sedikit selaput Tertutup yang ada hanya belahan garis merah muda di sela kecil hampir tak terlihat ada lelehan kecil darah segar.

"Papa ini ku berdarah" Dion dengan cepat menutup Tubuh Naira.

"Sayang Apa yang kau lakukan Nak, tidak boleh begitu hmm, apa Kau memasukkan sesuatu di dalam sana?" Dion bertanya menatap wajah polos putrinya itu. Naira menggeleng. Jakun Dion naik turun lehernya menjadi panas.

"Berapa umur Naira sekarang?"

"Dua belas tahun Pa" Dion tersenyum.

"Jangan takut Nak itu artinya kau sudah Gadis benar-benar menuju Matang. Mulai hari ini jangan lagi begitu dengan papa."

Ujar Dion Pelan, ia bermaksud memberi Ajaran baru pada putrinya agar paham jika yang ia lakukan salah dan bisa berakibat fatal.

"Tapi kenapa keluar darah ya Pa, Aku Takut " Naira memeluk papanya saking takut melihat semua itu. Gadis tersebut fobia darah, ia sangat takut melihat setitik darah pun.

Dion menyeka wajahnya yang membuat Gelisah, ia tahu dengan pasti bahwa putri nya tengah mengalami menstruasi untuk pertama kali Nya.

"Pa gimana cara Agar Naira sembuh?" Dion tersenyum menarik tangan mungil Naira ke pangkuan Nya.

Menatap layar televisi yang terbentang luas di dinding kamar Sejuk Itu. Di luar sedang hujan rintik Saking Fobia dan takut nya Naira sampai demam karena Darah yang keluar masih saja begitu dan malah semakin deras di tambah rasa keram di perutnya.

Dari umur 6 tahun Naira memang di rawat Dion karena istrinya Harus meninggal akibat gagal ginjal. Sejak dari itu juga Dion tak pernah menikah dan dekat dengan wanita manapun, ia terlalu sibuk untuk sekedar memenuhi Kebutuhan nya, ia Sibuk bekerja dan fokus pada Naira yang menjadikan kehidupan nya terasa Tak terlalu kesepian.

"Emmhhh Naira wangi Sekali, Sudah mandi ya Sayang?" Tanya Dion seraya mencium pucuk kepala gadis kecil nya Itu.

Kegiatan seperti itu biasa karena dari kecil Gadis itu memang sudah sangat manja padanya

"Papa sedang nonton apa?" Tanya Naira karena Ia melihat film di layar televisi Menampilkan Film Dengan alunan lagu lembut seperti drama indah Dan romantis .

"Film Nostalgia sama mama mu Nak, Oh ya sayang Kenapa ke kamar papa? Ini sudah larut waktunya Tidur" Dion Mengingat kan.

"Aku takut pa, darah selalu keluar jika dengan Papa maka papa pasti membersihkan nya, dan papa bilang ada obat nya biar cepat hilang pa" Dion tersenyum mengangguk.

"Ahhhh ahhhh ahhhhh auhhhh mmhhhh ahhhh" mata Dion Melebar begitu juga Naira langsung melihat ke layar televisi dimana Tiba-tiba film berubah menjadi film Panas, Sebenarnya Sebelum Naira masuk Dion sedang menonton film Biru dimana ia tengah asik melihat adegan dua sejoli tengah melampiaskan hasrat mereka.

Seperti hewan bercinta menusuk satu sama lain dan Dengan suara laknat mereka

Dion dengan cepat memindahkan saluran "pa tadi itu film apa? Seperti film laga ya?" Tanya Naira karena ia penyuka film aktion.

"Tidak sayang itu film Ah lupakan" Dion menggapai remot kontrol tapi entah dimana ia letakkan. Mata Naira melihat ke layar lebar itu dimana adegan pas dengan proses si pria tengah Memainkan kontol nya bersiap Menusuk memek di hadapan nya.

"Pa.... Pa.... Lihat pa...." Mata Dion terpaku, jakun nya naik turun kontolnya seketika berdiri menusuk pantat Naira mengganjal belahan kenyal itu.

"Naira ayo kembali ke kamar mu nak" Dion melepaskan Naira, mendengar hal itu Naira menangis membuat cemas Dion.

"Papa jahat kok marahin Naira sih" Dion serba salah, Naira marah besar sehingga Terjadi bujuk membujuk

"Sebenarnya kenapa papa seperti takut pada Naira setelah Naira terluka, Naira Tanya obat ke papa tapi papa Malah memberikan Kapas penampung Pempers begitu"  sungut Nya.

Dion hanya bisa diam seribu bahasa, ia Tak bisa mengusir Putri kecil nya itu, tak bisa juga melihat nya Menangis tapi Hatinya juga tak bisa membiarkan anak nya melihat Tontonan Laknat itu yang ada merusak pikiran nya.

"Ahhhh auhhhh mmhhhh enak sekali ahhh auhhh besar ahhhh aku suka ahhh tusuk ahhh ahhh" Suara Desahan dari layar lebar itu jelas menampilkan Dua tubuh telanjang dengan kontol bergoyang menusuk lobang kecil si wanita nya, Ketika benda panjang itu masuk ke tubuh si wanita maka di iringi erangan seperti hewan.

"Pa mereka kenapa? Laki-laki itu kenapa menyiksa wanita itu, tapi Aku tidak melihat Pria itu pakai senjata kenapa wanita nya berteriak sakit" ujar Naira Membuat Dion pasrah, Dion tak tahu harus berbuat apa yang menjadi pilihan terakhir nya adalah membiarkan Naira tetap menonton

Sejak kejadian itu, Dion Hanya membiarkan Naira Menonton Bahkan dia membelikan koleksi Video Untuk di tonton putrinya ketika ia sedang ke kantor.

Malam itu karena sangat lelah Dion memilih tidur di kamar nya tanpa menemui putrinya, ia tahu pasti anak nya itu sudah Tidur karena sudah sangat larut, ini hari ke empat anak nya datang bulan mungkin sudah tak terlalu banyak darah jadi Naira pasti tak terlalu rewel.

Tok...tok "Papa sudah pulang??"

Dion membuka matanya, ia menghela nafas panjang.

"Masuk saja sayang papa di dalam" suara Dion setengah mengantuk. Pintu terbuka disana Naira dengan rambut dan wajah kusutnya namun sudah mengenakan pakaian tidur.

"Papa sangat lelah ya, Papa tidak mau mandi dulu sebelum tidur" tanya Naira seraya menindih tubuh besar papa nya. Dion tersenyum bagian bawah ana sudah panas ia merasakan dengan jelas di perutnya sangat dingin membuka mata dan melihat putrinya duduk menempel dan tentu saja bagian selangkangan Naira menyentuh perutnya.

"Pa Naira nonton video yang papa kasih, dan itu film terakhir, Pa kenapa pas nonton Badan Naira jadi panas ya pa?" Tanya Naira polos Membuat Dion tersenyum.

"Itu biasa nak, Oh ya sayang apa Darah masih keluar?" Tanya Dion masih memejamkan mata, tiba-tiba Naira bangkit langsung melepaskan Celana nya bahkan celana dalam nya menindih Dion membuat Dion membuka mata Nya.

"Ini nya Naira Masih keluar darah pa tapi sedikit, Apa Naira akan trus begini pa? Apa Naira tak akan sembuh pa? Papa bilang kemaren akan bawa obat tapi sampai hari ini obat itu tidak ada" sungut Naira. Jakun Dion naik turun, Ia melihat belahan memek putri nya yang basah menempel tanpa dosa di perutnya, jelas sekali ia merasakan dingin di sana.

"Sayang kau Melepas celana"

"Biar papa lihat Dulu, Apa darahnya masih keluar, Naira takut pa lihat Darah" perbuatan macam apa sungguh bertolak belakang dengan wibawa.

Dion tak bisa lama-lama begitu jika tidak maka ia akan memperkosa Putrinya itu Dion bangkit dan duduk mengangkat tubuh Naira Dan membaringkan nya.

Semua akal sehat Sudah hilang ketika hasrat bejat Keluar, Ia sudah lama tidak melepaskan hasrat nya ketika di suguhkan hal begitu maka Ia sadar bahwa Sudah banyak yang terlewat kan.

Nafsu hewan Mengalahkan akal sehat sang Papa yang harusnya ia marah sekarang malah Menelan ludah lapar dengan Menatap Naira seperti Harimau lapar ia Tersenyum.

Tak masalah ia melakukan apapun pada anak nya itu toh siapa yang tahu. Urusan tuhan Dion tak perduli.

Perlahan ia membuka Kaki mulus Naira Hingga menampilkan Belahan Memek Naira yang masih tertutup, Seperti itu Memek seorang Anak kecil pikirnya.

"Papa apa yang kau lakukan?" Tanya Naira karena ia melihat papa nya menjadi aneh. Nafasnya tak menentu sesekali ia melihat jakun papa nya naik turun.

"Memeriksa Memek Naira apa masih keluar darah? Jika masih berarti Papa akan menyuntikkan obat Nya" ujar Dion seraya tangan besarnya membuka bibir memek Naira dengan pelan

Memilin labia dengan telunjuk dan jempolnya menampilkan pemandangan indah menggoda, Lobang Yang masih tertutup di hias dengan lendir bening yang tertampung.

"Ahhhhhh pa, Apa yang terjadi ahhhh" desah Naira karena ia tiba-tiba seperti di sengat listrik.

Huuuppsssss Dion meniup memek Naira membuat Gadis itu menjerit.

Nafsu Bejat benar-benar menutup hubungan, Kontol Dion tak bisa di ajak kompromi lagi

Ia menyukai Naira dengan kepolosan nya, ia bertekad Akan Membuat putrinya binal dan nakal di hadapan nya.

"Masih keluar sedikit Sayang darah nya, papa akan menyuntik nya biar berhenti"

"Sakit tidak pa?" Dion menggeleng tersenyum, Naira hanya diam yakin dan percaya pada papa nya, Dion menutup pintu dan menguncinya, mengaktifkan tombol Kedap suara ia bertekad akan Mendapatkan Naira malam ini.

Mencari kotak obat dan membawanya ke ranjang, Orang kaya memang begitu semua obat dan peralatan medis sudah di sediakan.

Dion melepas pakaian nya dan Melepas Celana nya juga sehingga kontol besar mengacung Sempurna sampai ke atas itu sangat mengerikan.

"Papa kenapa melepas pakaian?" Tanya Naira karena ia merasa aneh.

"Biar Naira tidak takut ketika di suntik Nak" ujar Dion Pelan membuat Naira mengerti.

Dion sebenarnya hanya pura-pura mencari obat yang ia lakukan hanya Ingin memperkosa Naira. Kontol dengan kepala mengkilap merah muda Dan di ujungnya sudah Meleleh lendir karena saking lama nya tak mengeluarkan nya kini seolah tertampung di ujung tak bisa di tahan lagi

Dion berbalik, sehingga terlihatlah Semua, mata Naira membelalak karena ia melihat benda Yang sama seperti di film yang ia tonton.

"Papa itu nya papa Kenapa berdiri sampai ke atas begitu.?" Tanya Naira karena melihat Kontol Dion mengacung ke atas.

"Papa akan menyuntikkan obat Nya ya sayang, papa sudah masukkan ke ini nya papa jadi Naira hanya diam saja, tidak masalah jika mau teriak atau Menjerit kuat sayang hmmm" Dion merebahkan Tubuhnya menindih Naira.

"Papa tidak bisa melihat mu Kesakitan nak, biar papa hibur dulu yaa Sayang" Dion mengecup bibir Naira melumatnya tangan besar itu meraba ke segala Lekuk Tubuh Naira hingga menangkap Gumpalan kecil.

Dion melepas baju Naira dan akhirnya kedua nya telanjang bulat, Dion dengan pelan menggendong Naira agar benar-benar berbaring di ranjang besarnya. Anak itu hanya pasrah karena ia juga Sudah sangat terangsang.kecupan lumatan awalnya lembut makin lama makin Brutal hingga pria itu mengecup ke leher menambah Desahan agar Naira Merasa rileks.

Tangan besar Dion meraba selangkangan Naira dan sudah sangat basah.

Dion melepas kecupan menyisakan nafas Ngos-ngosan dari Naira.

"Paaaa" desah Naira membuat Dion menatapnya tersenyum.

"Iya Sayang??" Jawab Dion Dengan wajah sayu penuh nafsu.

"Rasanya Aku mau Pipis pa" rengek Naira membuat Dion tersenyum membuka lebar kedua paha anak nya itu. Dan terpampang lah Memek Naira yang sudah cengap-cengap seolah ingin sesuatu.

"Itu bukan pipis Nak, Itu artinya Memek mu siap menerima suntikan Papa hmm" Dion mengecup pucuk memek Naira membuat sang empu menjerit. "Ahhhhhhh pa ahhhhh".

"Papa siap menyuntik kan obat nya sayang, sekarang Naira Diam peluk saja papa, Naira percaya papa kan hmm" Naira mengangguk

Kaki Naira di buka lebar-lebar.

"Sayang jarum ini namanya kontol Nak, ini juga pembelajaran buat mu hmmm" Naira mengangguk ketika papanya memainkan benda besar itu.

"Dan ini namanya Memek tempik atau Apem, Coba sayang Sebutkan apa ini" Dion melingkar kan kepala kontol nya ke sekeliling memek Naira.

Naira melihat hal itu dengan bibir bergetar ia menjawab.

"Memek pa, apa beda memek sama tempik pa?" Tanya Naira Membuat Dion tersenyum

"Memek adalah Tempat Papa menusukkan jarum, tempik adalah tempat papa pipis " Naira mengerutkan keningnya.

"Papa akan pipis di tempik Naira?" Ujar Naira Membuat Dion mengecupnya lembut.

"Bukan hanya kencing nak, tapi papa akan Buat Lobang peranakan Ini Tempat tidur jarum Papa, sekarang Naira harus ingat apa nama jarum Papa? Hmmm?" Bisikan Dion panas di telinga Naira

"Ko...ko...Kon...kontol pa" jawab Naira mulai Takut.

"Anak papa memang pintar, sekarang Naira harus lihat proses jarum papa masuk ke memek Naira hmm" Naira mengangguk.

Lidah Dion menjulur, Gerakan lembut pelan penuh nafsu, Otot perut mengekspos menampilkan urat panjang hingga ke kontol.

"Auhhhhhh ahhhhhhh" Dion mendesah seperti hewan yang sedang kawin. Memutar kepala kontol nya mengelilingi Memek basah Naira.

"Pa cairan putih itu obat nya ya pa?" Tanya Naira polos ketika lendir putih Dari ujung kontol Dion menetes membasahi memek Nya

"Iya sayang, bersiaplah papa akan Menusuk kan jarum, peluk saja papa ya nak" Dion mengarahkan kontolnya ke lobang memek Naira. Memek kecil itu terasa Dingin ketika kepala kontol itu perlahan melesak masuk.

"Wow.... Ini sempit sekali Sayang, memek mu kecil sekali Nak " ujar Dion dengan mengeraskan otot pinggul nya dan tangan besarnya menahan tubuhnya di ranjang.

Bersiaplah sayang papa akan.. AAAAAAAAAAAAA AAAAAAAA

 Teriak Naira ketika tanpa aba-aba Dion langsung menghentak kuat Menusuk kan kontolnya tanpa Menunggu kata pelan, ia langsung merobek selaput dara Anak nya itu seperti Hewan.

 "Ahhhh papa sakit sekali, Naira terluka pa, Naira luka ahhhh itu apa pa yang masuk pa keras sekali, rasanya memek Naira Robek pa ahhhh sakit" Naira menangis membuat Dion dengan cepat mengecup bibir anak nya itu meredam semua namun Naira tetap menangis.

 "Tenang lah Nak, ini akan jadi kesukaan mu sayang, kontol papa tidak bisa pelan nak karena obatnya harus langsung masuk sayang" bisik Dion membuat Naira mengerti mengkin benar bahwa Papanya Ingin dia sembuh cepat.

 Benda besar mengganjal selangkangan nya setelah beberapa menit Dion diam mengecupi bibir Naira ia bangkit

 "Nak lihat itu, lihat memek Naira menelan batang jarum Papa" Naira melihat ke arah memek nya yang tersumpal kontol papa Nya, bulu hitam menempel di bibir memek nya yang mulus, bulu yang tidak begitu lebat namun terasa geli ketika menempel begitu.

"Pa bear sekali, pa memek Naira Robek pa, sakit tapi rasanya memek Naira gatal pa... Ahhhh" Naira trbaring pasrah Membuat Dion tersenyum bangga. Dion menarik kontolnya namun Naira sadar.

 "Papa mau apa?" Dion menghentikan semua mengangkat alisnya.

 "Mengeluarkan jarum sayang"

 "Sakit pa" rengek Naira, Dion mengigit bibirnya menahan sesuatu mendesak ingin keluar.

 Plok....plok ... Plok.   Dion tanpa permisi Menggerakkan pinggulnya hingga membuat Naira kelojotan.

 "Papa akan mengajari mu semua nak, sekarang menjerit lah."

 Ahhh papa ahhhh sakit ahhh ahhhh kontol kontol ah kontol ahhh memek Naira robek pa, ahhh pa ahhhh ini apa namanya pa ahhh ahhh ahhhh

Beginilah Yang namanya bersetubuh sayang, Kontol papa menusuk memek Mu, memek yang akan buat papa Lower, papa entot dan entot sampai Robek, nanti kalau memek kamu lebar papa Akan jahit di dokter kelas atas  tapi untuk sekarang papa Masih puas dengan memek kecil ini uhhh enak sekali ahhh

Memek Naira kencing pa, jorok ahhhh ahhhh kontol papa keluar air ahhhhh ahhhh auhhhh mmhhhh

Ini akan menjadi tempat ternyaman Kontol papa Tidur ahhh ahhhh enak sekali

Plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok

Rahang Dion sampai mehras saking kuat nya dia Menusuk memek kecil Naira.

Papa cabut sayang papa ingin lihat kencing papa Apa bisa di tampang jika bisa maka tiap papa mau kencing, akan kencing di memek ini ahhhh

Ploppp bunyi kontol besar melepas memek kecil yang sudah menganga, bekas kontol besar Dion tercetak di iringi lendir dan air menetes

Memek Naira cengap-cengap seolah ingin memakan sesuatu.

Lihat memek mu Nak, Mau minta kontol Lagi

Kontol papa sakit ahhh memek Naira Robek pa ahhhh sakit sekali

Tapi memek nya gatal, gatal pengen di gesek terus sampai lecet kan

Papa kontol ahhhh enak apalagi papa kecing ahhh enak.

Dasar lonte papa, ah papa akan genjot memek lonte ini dan entot tiap saat sayang, papa ingin memek Naira lobok dan loer

Plok plok plok plok plok plok plok

Dua kelamin sedang bertubrukan hangat memek mungil itu menelan batang besar dengan kepala mengilap mangap seperti ular, lelehan lendir dari ujung kontol yang tanpa henti menusuk memek Naira.

Susu mu masih sangat kecil sayang, papa akan buat Besar dan keluar asi ahhhhh ahhhh auhhhh

Pa ahhh perih pa, memek Naira Perih panas pa, bengkak ahhh auhhhh ahhhh ahhhh ahhhh

Ini apa namanya Sayanghh katakan Nak, Apa nama ini. Dion menghentakkan Kontolnya masuk di kata terakhir nya "ini" Naira sampai mengaduk sakit.

Katakan sayang apa nama jarum besar papa ini hmmm

Kotol pa, kontol ahhhhh memek Naira di suntik sampai panas pa, ah ah ah

Tapi enak kan sayang papa suntik, papa akan buat memek kecil ini jadi goa menganga lebar dan loer, lonte papa Tempik mu enak Nak, tempik lonte, tempik Suka kontol ahhh jangan biarkan kontol lain masuk ke sini ga Sayang hanya punya papa yang boleh.

" Aahhhh auhhhh uhhhhh ahhh... Nghhhhhh euhnghhh" Raungan seperti hewan, Pria bertubuh besar tengah menikmati Hentakan demi hentakan melepaskan hasrat bejat Nya

" Memek Anak ku ahhh Memek sempit, Memek Tempat Kawin ahhh enak sekali Sayang, jika tahu begini dari dulu Papa entot." Geram Dion Kian kuat menghentakkan Kontolnya masuk ke memek Naira yang sudah membengkak

Plok.. Plok... Plok.....

"Sakit Pa, Sakit tapi ahhhh ahhhhh auhhhhh emmmhhh Papa"

Bibir Naira Sampai monyong manja Memeluk erat Papa nya, Ia melihat ke bawah dimana Kontol Papa nya masih Menusuk kuat Ke lobang memek nya.

"Apa kau suka Sayang? Ini enak kan hmm kau suka Jarum besar Papa, Papa Akan buat Kontol Papa tetap di sana ya hemm"

Plok...plok...plok....

Naira melingkar kan kakinya mengangguk, Perut Dion lapar karena belum makan Sementara Naira seolah di buat kenyang karena menampung Cairan Papa nya yang banyak.

"Sayang Temani Papa Makan ya, tapi Papa tetap akan Menyuntik mu begini biar cepat sembuh Sayang" Naira mengangguk kian memeluk Papanya, Dion tersenyum ia suka Anak nya bisa secepat itu menyukai semua.

Menggendong Naira seperti bayi koala kecil Dion tahu jika rumah besar nya tak ada siapapun Karena ia hanya mempekerjakan semua di waktu siang dan malamnya mereka sudah memiliki tempat khusus jadi tak ada yang Tinggal di rumah itu.

"Pa..." Bisik Naira dengan menggeliat manja.

"Iya Nak ada apa Sayang?"

"Naira mau Pipis, tapi Kontol papa Menghalangi rasanya perih sekali pa, Panas ahhh" rengek Naira membuat Kontol Dion kian membesar di dalam sana.

"Itu bukan Naira yang mau pipis tapi Itu air kontol papa Sayang, tahan dulu ya nak biar Naira lihat nanti bagaimana Naira pipis hmmm" Dion membuka pintu keluar dengan tubuh menyatu dengan putrinya seperti anjing, Dua kelamin menyatu tak terpisahkan

Langkah Dion berhenti ketika melewati dinding kaca. Ia membalik tubuh Mungil Putrinya itu.

"Buka mata mu Sayang, lihat Memek Naira papa belah dengan kontol, lihat sayang papa Kencing di sana, lihat Nak papa Ahhhh" Dion mendesah ketika Dari ujung kontolnya menyembur air kencing bercampur Lendir laknat nya.

"Ahhhhh Papa ahhhh Naira kenyang ssekali pa, Naira haus pa ahhh" Dion tersenyum ia menatap wajah Merona Naira menerima tembakan Yang ke sekian kalinya.

"Minum kencing papa mau?" Bisik Dion seperti bisikan Panas, bibir basah itu sedikit menjilat telinga Indah Naira.

"Papa jorok, itu kan Jorok pa" ujar Naira Memberitahu. Membuat Dion tersenyum lebar.

"Nanti Papa ajarin Naira Minum kontol, Dan ya sayang Setelah darah tidak keluar lagi nanti papa Akan memakan memek mu dan minum air Pipis nya hmm"

Plok... Memek gatal lonte Papa akan cepat binal ahhhh

Plok...plok...plok.... Memek lobok ini akan papa buat Seperti Goa ahhhh kontol papa akan di sini setiap hari ahhh

Naira mengigit bibirnya, meraba memeknya yang basah. Merasakan benda tumpul papanya masih menancap di sana. Hingga tiba di meja makan.

Ploppp..... Dion melepas kontol nya hingga air Yang sejak tadi sampai meluber kini benar-benar tumpah. Dion tersenyum membaringkan Tubuh mungil Naira di meja makan membuka kaki anak nya itu dan membiarkan nya begitu sementara dirinya menikmati makanan.

"Papa makan di depan tempik Naira?"

"Papa suka lihat memek Nya cengap-cengap begitu sayang, Setelah makan papa akan Kontolin lagi hmmm" Naira hanya diam ia memilih memejamkan mata karena Capek.

Ahhhhh ahhhh auhhhh enghhhh aaaaaaahhhhh

Desahan Naira menggema ketika Ia bangun Kontol papanya sudah keluar masuk di memek nya.

"Hari ini Papa akan bawa ke dokter, papa akan buat Terapi khusus biar Naira kuat biar Naira tak sakit-sakitan " ujar Dion seolah tengah menceritakan perihal demam karena darah Mens.

"Baik pak, nanti Naira bersiap cepat"

Naira di bawa ketemu dokter, Tentu saja Dokter ini tak tahu jika Naira anak Dion karena diam-diam Dio. Sudah memberitahu bahwa Gadis itu adalah istrinya, berbagai bujukan ia lakukan agar tak sampai membuat anak nya takut.

Naira harus Samapi di gendong karena susah jalan, Naira merasa bahwa Memeknya kebas perih seolah masih mengganjal kontol di sana.

Samapi di rumah Dion langsung masuk ke kamar membawa Naira seperti Manian kesukaan nya.

"Ini obat Rutin yang harus di minum nak, dan ini obat vitamin serta ini obat buat papa agar tetap bisa Menyuntik mu jika demam Nak" ujar Dion menunjuk kan Obat-obatan sebenar nya semua obat itu untuk Pencegah kehamilan, perangsang Asi dan Perangsang Kuat agar Putrinya itu Binal dan tak terhenti, Agar memek nya selalu minta di entot.

Naira meminum Obat-obatan itu lalu memejamkan mata karena lelah, tiba-tiba ia merasakan Hawa panas di sertai gatal di bagian memek nya.

"Pa memek Naira Gatal pa pengen di Garuk" rengek Naira membuat Dion tersenyum penuh kemenangan ia berhasil membuat Anak nya itu tak bisa menahan rasa gatal di memek dan minta di garuk dengan kontol nya.

 

"Tunggu Sayang, papa mau bawah dulu ya ada kerjaan" Dion sengaja Mengukur waktu, ia mengunci pintu kamar agar anak nya tak bisa pergi.

Naira Menangis Karena tak bisa menahan semua, ia Melepas Pakaian Nya hingga telanjang bulat, memek nya kian gatal bahkan bagian buah dadanya yang kecil baru tumbuh seolah mau meledak.

"Naira Tak bisa Berbuat apapun, ia Mencari benda untuk menggaruk memek Nya. Ketika ingin berdiri Ia tak mampu saking berat nya Nafsu di bendung.

Ia melihat tumpukan uang milik papanya Dimana hanya di letakkan di meja ranjang. Tanpa pikir apapun Naira menggulung uang kertas itu dan memasukkan nya ke memek nya hingga Dion datang.

Ia terkejut bukan Kepalang karena melihat hal itu

Lonte papa Kenapa Begini, pepek nya Kenapa di sumpal uang, Uang papa jadi berlendir nak" Dion bergegas melepaskan uang itu namun Naira menggeleng.

Ganti kontol papa saja, ahhhh" rengek Naira manja. Dion menggeleng ia ingin malam menjadi panjang.

Lidah Dion menjulur Memancing Naira agar mengecupnya, Naira tanpa menunggu lama langimem alas kecupan itu.

Pa sakit pa ahhhh

Desah Naira Meraba memek nya yang gatal. Dua gundukan kecil baru tumbuh itu seperti Ingin meledak apa karena Efek perangsang susu

Ploppp mmhhhh ahhhh

Desah Naira ketika Dion Mengecupi buah Dadanya meninggalkan Bekas kemerahan.

Pepek Naira papa entot, pakai kontol dan sayang ingat sekarang Naira harus rutin minum obat, dan reaksi pertama Naira minta di entot jadi jika Naira bisa tiap malam harus minum sayang ya.... Papa mau buat pepek Naira Menganga lebar.....

Naira hanya diam, Ia mengigit bibir menggeliat seperti cacing kepanasan.

"Jika Naira tidak minum pa?"

"Naira akan hamil ... Karena Papa pipis di memek Naira.

Euhhhngghhhh ahhhhhhh ahhhhhh auhhhhhhh ooouuhhh

Dua kelamin saling hentak, bibir merah memek Naira sudah membengkak, bertahun-tahun Dion tak bersetubuh setelah istrinya meninggal kini ia Menjadikan tempat pelampiasan anak nya sendiri. Anak yang terbuat dari air Mani nya kini justru harus menampung Air itu

Auuuhhhh oooghhhhh Papa, Memek Naira panas Pa, ahhhh

Keluh Naira karena Memek nya sudah benar-benar pedih panas dan Sakit, bayangkan saja dari pagi sampai siang kontol papa nya masih menancap di memeknya membuat memek itu membengkak. Di cabut Hanaya ketika Naira mau Pipis karena Air nya tidak bisa keluar jika kontol Papa nya tidak Di cabut.

Ini hari libur nak, Papa sengaja tidak ke kantor, Papa ingin Anak kesayangan ku ini cepat sembuh biar Papa bisa lihat Naira ceria lagi Sayang

Dion mengatakan semua dengan elusan dan Erangan Nafsu, Kontolnya menyemburkan air hangat yang entah ke sekian berapa

Plok ....plok..... Ini apa nama nya nak? Hmmm ayo katakan sayang

Naira mengeratkan pelukannya karena ia takut jatuh, Papa nya menggendong nya sambil tetap bercinta, Seorang Dion dengan watak Dingin perhatian pada Naira dan sangat menyayangi anak nya kini Justru menjadikan anak nya seperti pelacur.

Pepek Naira Kebas pa, Nanti kalau pepek Naira rusak Bagaimana? Kapan Naira akan sembuh pa?

Plok...plok...plok...plok...

Kontol besar Dion keluar masuk menghancurkan memek Naira Dengan Tempo tak beraturan.

Ahhh Papa ahhhh papa auhhhh ooohhhhhhhhgghhhh ahhhh oooooooooouhhh

Suara serak Naira Karena saking seringnya ia mendesah dan Menjerit, Dua kelamin menyatu seperti Anjing Dion tak berhenti menghentakkan pinggulnya dengan alasan biar cepat sembuh.

Hingga naira lemas.

Karena merasa kasihan Dion melepas kontol nya dan Membaringkan Putrinya itu di sofa. Mengambil tisu dan mengelap Memek Naira yang meleleh cairan cintanya.

Coba papa lihat lobang Pepek Naira apa sudah tidak keluar darah?

Dion duduk bersimpuh di bawah sofa, membuka kaki Naira dan Meraba memek Naira. Memek yang merah dan terlihat tembam karena bengkak, Memilin labia Daging merah muda itu menampilkan lobang bekas Kontol masih terlihat sempit dan menggairahkan.

Memek Naira Cengap-cengap karena tidak tahan di Perlakukan begitu.

Pa gatal pa ahhhhh

Rengek Naira, Dion tersenyum huuusssssspppppp Dion meniup lobang kecil itu membuat Naira Seperti di sengat listrik, angin dingin menyapu memeknya rasa perih dan Gatal bercampur satu

Naira Papa mandiin dulu ya sayang habis itu makan terus nanti papa mau periksa pepek Naira apa Bisa Papa entot karena sepertinya bengkak sayang

Naira mengangguk pasrah Dion menggendongnya.

Seperti bayi baru lahir, Naira Di mandiin Papa dan Di suapi, Sebenarnya Dari dulu juga begitu tapi bedanya Sekarang Dion memperlakukan Putri kecilnya itu begitu karena Anak nya itu Habis di gempur sampai tak berdaya oleh nya. Bisa di bayangkan memek kecil Naira menampung Kontol besar papa nya yang trus mengeluarkan Air hangat.

Naira di Angkat ke sofa membuka lebar-lebar paha nya menampilkan memek Merah muda yang Gelisah.

Dion membuka kotak obat dan menatap lobang kecil itu, Tak ada air apapun yang keluar.

Sayang kau sudah sembuh Nak, tidak ada darah Lagi.

Mata Naira berbinar ia sangat senang memeluk Papanya, ia menunduk melihat ke lobang memek nya.

Pa kenapa memek Naira merah pa, dan perih Pa 

Dion tersenyum, Kontolnya tiba-tiba berdiri lagi mendesak keluar niat bejat Nya tak bisa di hentikan ia bertekad Anak Mengawini lobang memek anaknya itu tanpa henti hari ini karena. 

Naira mau coba cicip obat papa tidak, tapi sebelum itu Papa obati dulu Memek Naira 

Dion dengan lembut mengelus Memek Naira menatap sayu penuh nafsu, lidah Nya menjulur menyentuh memek Naira. 

Ahhh Papa ahhhh

Ahhh apa Sayang, Ahhh apa nak hmmm, ahhh pengen papa Entot hmm ah pengen papa Tusuk memeknya Nak?

Dion membuka celananya hingga ia juga kini telanjang bulat. 

Ahhh Papa geli tapi rasanya Kok aneh ya Pa

Desah Naira Meraba Buah dadanya yang juga Mulai sedikit membengkak, sebenarnya bukan membengkak tapi memang tumbuh cepat karena terlalu sering Dion hisap, tangan besar Dion menekan dan meremas benda kecil itu hingga sekarang sudah seperti Bola billiar, ia bertekad untuk cepat keluar asi.

Papa kenapa makan memek Naira itu jorok pa, kalau Naira pipis gimana

Rengek Naira berusaha menjauhkan kepala papanya karena Mulut papanya sudah bermain liar di memeknya menghisap menekan dan mengigit seperti Hewan. Perbuatan itu seperti Tak bisa di hentikan Nafsu bejat Dion tak bisa di kendalikan memakan memek Anaknya tanpa jijik, Menjilat dan mengecupnya tak perduli sudah berapa kali Naira mengeluarkan air dari sana tetap saja Dion semangat

Lihat Nak memek mu sudah papa Obati dan sembuh Sayang 

Mata Naira berkabut ia sampai menangis karena di perlakukan papanya Begitu, ia juga Tak mau jika dirinya menjadi kurang ajar.

Membiarkan papanya harus berkorban mengobati memek Nya.

Dion tiba-tiba berdiri memamerkan kontolnya yang sudah mengacung ke atas, dengan lelehan lendir Langkat yang sudah mulai menetes sendiri. Seperti ular bergerak mencari sarang.

Sekarang Naira buka mata nak, Papa akan ajarin Bagaimana cara Minum kontol.

Naira membuka matanya dengan nafas ngos-ngosan, Ia melihat kontol papanya sudah di hadapan nya.

Lihat ini Sayang ini namanya kontol, Mulut Naira Memakan ini dan menghisapnya nak hmm

Naira mengangguk ia hanya menurut apa kata papa nya.

Ini apa nak? 

Dion menunjuk Kepala kotolnya

Kon.... kontol papa

Dan ini apa Sayang?"

Dion menunjuk bibir Naira yang mungil.

Bibir Naira pa

Naira Menjawab Ragu. Dion tersenyum 

Na sekarang Mulut Naira Menempel di kontol Papa seperti film yang papa sering lihat itu 

Naira mengangguk, Ia perlahan membuka mulutnya lebar-lebar mengecup kontol itu lalu memasukkan nya ke mulut.

Ahhhhhhuhgggghhhh mulut Putriku enak Sekali 

Lenguh Dion seperti di sengat listrik. Ia menahan agar tidak menghentakkan Kontolnya ke mulut itu takut jika anaknya justru menjadi Takut padanya, menahan air yang siap menyembur keluar.

Ahhhh mulutmu enak sekali sayang, Tak jauh beda dengan Memek, Ahhh enak sekali sayang ahhhhh auhhhhhhh mmmhhhh ahhhhhhhhhh

Dion sampai merem melek menikmati semua, Ia tak perduli dengan apapun bisa di bayangkan jika ada yang melihat pemandangan itu dimana Anak kecil tengah memakan kontol papa Nya.

Dion menarik kontolnya beralin mengecup bibir Itu dengan berutal seperti kesetanan. Lidah bermain liar tangan meraba dan meremas buah dada anaknya itu mengangkat Tubuh mungil itu dan menempelkan nya di dinding, mengangkat kaki anaknya itu melingkar kan nya di pinggang 

Bersiaplah sayang papa Akan mengawini memek mu lagi Nak, Biar Naira segar dan papa Bisa lihat anak papa ceria lagi 

Ujar Dion mengarahkan kontolnya siap menusuk memek Naira 

Plok.....plokkk...plok....

Wah basah sekali tempik mu nak, sejak tadi nahan pipis ya hmmm ayo sayang desah nak desah in papa biar papa tusuk memek nya ahhhhhh ahhhhh

Ahhh plokk ahhh plokkk ahhh plok....

Suara kelamin Menyatu tusukan demi tusukan menimbulkan desahan. Dion tak cukup hanya dengan gaya menoton, ia mengajari Naira gaya anjing merebahkan anak nya itu di lantai dengan pantat menungging sementara dirinya menusuk memek Naira dengan kuat dan berutal.

Jika papa kuat berarti waktunya Naira Terima obat nya Sayang. Kata-kata itu menjadi senjata Dion untuk bermain kasar.

Ahhhhh ahhhhh ahhhhhhh ahhh.. Plok Plok Plok Plok Plok

Kelamin menyatu dengan hentakan kuat mencapai puncak nafsu yang tak bisa di hentikan.

Naira membuka Memeknya memamerkan pada papa nya dimana bekas Kontol masih tercetak sempurna.

Kontol Dion besar dan panjang jika menusuk lobang kecil itu maka bekas cetakan Kontol menembus perut itu terlihat dari luar.

Pepek anak ku sudah Lobok sayang, Ahhh papa suka, papa mau entot lagi nak ahhh papa pengen ngentot sayang

Naira hanya diam, Ia menatap Papa nya yang sudah nafsu berat itu.

Sini nak duduk di pangkuan Papa, Papa mau pipis Nak

Rengek Dion yang langsung di turuti, Naira Menaiki tubuh papa nya

Ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh

Memek Naira menindih kontol Dion dengan lembut dan panas, benda tumpul itu kian keras dan tegak.

Pa kontol Papa kenapa bengkok, Apa ini sakit pa dan sangat besar pa, kalau memek Naira Robek bagaimana

Sungut Naira ketika melihat kontol papa nya melengkung dan besar dengan urat menonjol di sisi kanan kiri nya

Sejak Kau sakit Nak papa periksa ke dokter untuk menambah kekuatan jarum besar papa ini, supaya nanti saat menyuntik mu Obat nya keluar banyak

Dion mengecup bibir anak nya itu dengan mata berkabut

Pipis papa selalu banyak, Naira Bisa kembung pa

Tidak Sayang, Ini enak. Nanti kalau kembung juga paling ada Dedek baby Nya, apa Naira ingin ada Dedek Baby

Naira mengangguk sangat ingin karena ia terus kesepian di rumah sejak kecil.

Tapi Nak kau masih Kecil, Kita lakukan pelan ya Sayang, papa masih ingin Entot Naira dan pipis di memek Naira Sampai lobang kawin ini jadi lebar, jadi jika Dedek baby Nya ada bisa keluar dengan mudah hmm

Bujuk Dion dengan wajah seperti hewan mau kawin, Wajah tampan itu kalau sudah nafsu Berubah derastis, Jadi pria dingin berubah menjadi seperti kambing sange

Oooghhhhhhhhhhhhh Memek Anak ku ahhhhhhhh

Memutar kepala Kontol yang merah mengkilap dengan cairan putih meleleh di ujungnya melingkar ke sekitar liang memek Naira, lidah Dion menjulur nafsu, birahi yang tak bisa di hentikan

Dion menusuk memek Naira dengan pelan.

Papa sakit pa sakit, kontol papa Besar ahhhhh Naira Tidak kuat pa

Naira memukul pundak papa nya namun papa nya hanya tersenyum justru membuka baju anak nya itu mencari dua Benda kecil kesukaan nya yang sudah makin berubah.

Ini akan menjadi kesukaan mu nak, kontol papa bengkok melengkung begini kesukaan mu nantinya ahhhh sayang Rasakan kontol papa mu, Pepek Naira Akan papa buat Penuh lendir Nak oughhhhhhhhhhhh

Plak....

Plok

Plak plak plokkk plok

Bunyi sekali tamparan ke pantat Naira di sambut hentak an keras kontol papa nya masuk, Otot kekar itu menahan tak bisa di lepaskan Membuat Naira kelojotan mendesah berteriak mengigit bibir dan Lidah nya keluar masuk tak bisa menahan lagi. Memeknya sebenarnya perih panas dan gatal tapi nafsu nya sudah memuncak.

Ia mencabut kontol papa nya dengan Erangan Manja membuat papa nya mengeluarkan suara seperti kambing kawin

Ooooooooooooghhhhhhh oughhhhhhh ahhhhhh ahhhhhh

Naira sayang  Pepek mu enak sayang, ahhhh papa akan Pipis Nak, papa banyak minum jadi ini ahhh auhhhh ahhh jangan lepas sayang

Plak

Plokkk plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok

Bunyi kelamin Dion menghentak memek Naira, kontol besar itu menyundul rahim kecil anak nya memek Naira sampai di buat menganga lebar bibir memek Naira benar-benar membengkak, birahi Papa Dion tak bisa di hentikan, Biasanya ia Bekerja fokus dan di waktu siang ia habiskan dengan berfikir banyak hal namun sekarang berbeda Ia membawa Putri kecil nya dan Bercinta.

Ruangan di kunci rapat Namun dinding kaca tentu masih melihat semua orang yang lalu lalang.

Lihat di sana Nak, kalau mereka lihat papa sedang Mengawini memek mu Maka semua Pasti terkejut, Putri kecil kesayangan ku ahhhh memek memek Kesayangan ku ouughhhh enak sekali sayang, Rasanya kontol papa Mau putus di sedot memek mu nak

Papa pepek Naira Panas ahhhh enak pa, Pa gatal pa Mau Pipis

Keluarkan saja nak papa Akan menahan Nya, kontol papa besar menutup lobang nya tenang saja

Naira menggeleng ia Menangis karena Perih, Dion melihat ke bawah dimana memek putrinya seperti di belah dua mengikuti besarnya kontol itu.

Dion tersenyum menatap wajah cantik Naira yang menjadi merah.

Enak sekali Nak, Papa dari dulu sejak mama mu Meninggal tak pernah melakukan ini

Apa mama dulu sering sakit juga?

Dion tersenyum, Putri kecil nya itu masih belum mengerti apa yang mereka lakukan, Apa yang Terjadi dan kenapa Terus di lakukan.

Ini menjadi rahasia kita Nak, ini tidak boleh ada yang tahu, Ini namanya Kawin. Bersetubuh, Dan bercinta itu kata yang sama, Memek Naira sudah dewasa, waktunya Naira menerima Kontol. Dulu mama mu papa Beginiin setiap Hari hingga lahir Naira yang Cantik

Ujar Dion membelai wajah Anak nya itu dengan kontol yang makin keras di dalam sana, air hangat melumuri kontolnya.

Kenapa papa Lakukan semua pada Naira, bukankah harusnya Naira jadi Istri papa dulu seperti Mama?

Papa Suntik memek Naira Dan papa ingin Naira lebih besar Lagi, nenen nya dan memek nya. Naira akan papa Jadikan istri dan akan melahirkan anak-anak manis nantinya.

Naira tersenyum senang sampai bertepuk tangan di Atas papa nya, Obrolan tabu itu seperti biasa saja bagi Naira bahkan ia menganggap itu Karena kasih sayang papa nya beda dari Dion yang Makin sange dan berniat Menjadikan anak nya penampung Lendir Laknat nya.

Menempel kan tubuh kecil itu di dinding kaca, membuka lebar-lebar Paha Naira dan mengarahkan kontol nya hingga menetes air dari sela memek Naira yang sudah di gempur habis-habisan itu

Papa Ingin Naira banyak belajar, Papa ingin Naira Jadi Lonte papa ahhhh papa Akan Cari Film-film bagus dan tutorial bagus buat Naira belajar, ingat sayang ini papa lakukan karena papa menyayangi Naira.

Dion Mengecup pipi merona Naira membuat Naira mengangguk mengigit bibirnya karena Memek nya seperti tengah di Sundul benda tumpul hingga ke perutnya.

Naira sayang Papa, Naira Tidak mau papa sama siapapun

Memek mu enak sayang mana mungkin papa bisa berpaling, ayo nak desah sayang minta sama papa Naira mau di tusuk kuat atau pelan.

Ujar Dion penuh gairah tanpa henti menghentakkan Kontolnya keluar masuk sampai air menetes ke lantai.

Dion mengarahkan tubuh mereka ke kaca hingga Naira bisa melihat bagaimana memek nya di belah kontol papa nya.

Pepek Naira Kenapa Seperti Mulut goa pa, Mengaggap dan Kontol papa besar sekali tapi itu tidak sakit lagi pa, ini seperti gatal ahhhh papa Memek Naira gatal pa.

Dion tersenyum ia suka anak nya sudah sangat sange.

Meremas payudara kecil yang Sudah Menjadi mainan kesukaan nya itu supaya cepat besar, Meraba memek Naira dan Menekan nya supaya Naira tambah Sange bunyi adu kelamin Saling hentak Antara memek mulus Naira dan kontol besar papa nya menghias di ruangan itu.

Erangan Nafsu birahi Seperti hewan kawin di lakukan dua manusia itu

Plok....plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok

Pepek pepek Naira papa pakai pepek Naira ahhh enak pepek anak ku Pelacur lonte papa ahhhhh

Auhhhhhh ahhh auhhhhhhh ahhhh auhhhhh mmmhhhhh

Erangan desah laknat dari Pria berbadan Besar itu menggesek Selangkangan Anak nya dengan wajah penuh gairah.

Mulutnya sampai monyong mengiringi birahi nya di puncak ubun-ubun

pepek Naira panas Pa, Mau istirahat.

Sungut Naira Karena sejak keluar dari kantor papa nya dan dalam perjalanan pulang tangan. Besar itu terus menggesek memek nya

Plak.......

Dion menampar memek merah itu dengan Gemes.

Papa Pengen pipis lagi Nak tapi papa lagi nyetir Sayang

Dion mengeluarkan kontolnya yang sudah goyang tegak berdenyut.

Kontol papa basah, papa sudah tidak tahan mau pipis ya? Pipis saja di Pepek Naira pa, kan papa bilang begitu kalau mau pipis, pipis nya di Sini

Naira beranjak Menindih papanya yang masih menyetir.

Lendir memeknya menetes mengenai kontol papanya. Dion mengigit bibirnya, melihat jam di tangan masih sangat siang ia bingung mau menyetubuhi anak nya di rumah waktu yang tidak tepat karena masih siang semua pekerja rumah masih melakukan aktivitas mereka.

Tangan besar Dion mencari celah di balik rok anak nya itu, Memilin labia Daging merah yang sudah membengkak

Papa tusuk memek Mu ya Nak, Papa entot Naira tapi Naira harus diam memeluk papa karena papa lagi nyetir.

Naira Mengangguk mengerti, Sejak dulu Dion memang begitu juga berurusan dengan anak nya maka mau sesibuk apapun dia tetap yang membawa mobil untuk putri kesayangan nya itu.

Ahhhhhhhhhhhhhhhhhh

Lenguh Dion saat kontolnya seolah tengah di Sedot masuk ke dalam Lubang kenyal empuk dan hangat milik Anaknya itu.

Naira memejamkan matanya memeluk erat Papa karena memek nya Sangat perih, ia merasakan air mengalir dari kontol papanya membuat nya ingin pipis juga tapi benda tumpul itu Mengganjal Tak sedikitpun memberi celah.

Pepek Naira Makin Enak Sayang, Rasanya Papa mau Menyuntik mu Kuat di dalam mobil ini ahhhh enak sekali Pepek mu nak

Pepek Naira gatal pa, Pepek Naira seperti ada hewan ahhhhhh gatal pa mau pipis juga

Rengek Naira karena ia merasa semua rasa bercampur aduk.

Dion tersenyum mengangkat pantat Anak nya itu dengan sebelah tangan sementara tangan yang lain masih memegang kemudi.

Naira melihat ke bawah dimana Memeknya seolah tengah Melepaskan ular besar yang mencoba masuk dari lobang nya secara paksa.

Kontol Dion banjir oleh air yang menetes dari pepek Naira membasahi celana Nya yang mahal.

Tahan dulu sayang sebentar lagi kita sampai di rumah, kita Bersetubuh dan papa akan Mengajari Naira banyak hal. Papa akan Buat Naira Sembuh cepat dan papa akan buat Naira Suka semuanya.

Tapi Naira tidak demam lagi pa, kenapa harus di suntik.

Dion mengigit bibirnya menarik pantat itu hingga Konyolnya kembali terbenam di dalam memek anak nya.

Naira menjerit sakit dimana Memeknya seperti di sundul balok besar hingga membuat memek itu melar mengikuti kontol besar Dion.

Naira mempererat pelukan nya hingga Buah dadanya yang sudah semakin tumbuh menyumpal mulut Papa nya.

Nenen Naira sudah Tumbuh sayang ini akan jadi kesukaan Papa, nanti kalau tumbuh lagi dan keluar susu maka Naira bisa Nyusuin Papa.

Kenapa Naira yang susuin papa, bukan nya papa sudah dewasa jadi nen hanya untuk anak-anak seperti Naira.

Dion tersenyum lebar ia suka kepolosan anaknya itu.

Nenen Naira Untuk papa, Karena papa sayang Naira

Naira mengangguk seolah mengerti namun ia bingung

Tapi pa Naira juga mau nen ke papa, Nenen papa kecil coba aku lihat

Tanpa aba-aba Naira menarik baju papa nya menampilkan setitik daging lepek di sana, perut dengan otot yang kokoh sedikit Menghias bulu Indah di sana.

Naira mau nen sama Papa

Naira menghisap Pentil kecil itu membuat Dion melenguh panjang kontolnya kian membesar dan keras Di memek Naira karena dadanya di Sedot

Nenen papa tidak enak, ahhhh sakit pa Pepek Naira robek pa

Lenguh Naira karena kini memeknya semakin perih dan penuh

Naira Nen nya di kontol papa sayang, Kan susunya di kontol Papa, Naira boleh kapan saja mau nen ya nak, Boleh papa waktu tidur atau papa Waktu ngentot Naira. Papa siap Jika Naira mau nen hmm

Naira mengangguk mengerti, dengan polosnya dia tersenyum manis merapikan baju papanya.

Hubungan tabu itu kian berlanjut, Dion seperti pejantan tangguh menyetubuhi Naira anak nya sendiri hingga membuat memek anak nya menjadi bengkak, seolah tak Bisa di hentikan kontol itu tetap menyatu menyundul perut Kecil itu.

Plokkk plok

Plokkk plok plok plok plok

Plakkk plakkkk tamparan kecil ke pantat Naira Membuat nafsu keduanya kian memuncak.

Plok

Plok

Bunyi Kelamin menyatu saling hentak menghias perjalan itu hingga mobil tiba di depan rumah mewah.

Nak kita sampai, ayo turun Sayang papa akan entot Naira lagi nanti, tapi sekarang Naira Harus seperti biasa ya di hadapan semua karena ini rahasia kita berdua.

Naira mengangguk, Dion mengedipkan matanya mencubit hidung Anaknya itu mengecup sekilas bibir manis nya dan mengangkat pantat Anaknya itu. Mengambil tisu menutup memek Naira untuk tidak menumpahkan air dari sana.

Naira tidak bisa jalan pa, rasanya ada benda dalam memek Naira.

Dion tersenyum membelai pipi mulus Naira dengan mata sayu.

Nanti papa isi lagi dengan Kontol, papa entot Naira sampai Pipis papa Suka pepek Naira, Papa Akan pipis di sana dan Mengobati pepek Naira

Naira Mengangguk turun dari mobil dan jalan dengan sangat pelan. Dion membawa tas anak nya itu.

Naira Tersenyum menyapa Para pekerja rumah ia bergegas masuk ke kamar karena selangkangan nya sangat gatal dan perih penuh lendir dari Papanya.

Nak kau baik-baik saja? Seperti nya Kau demam, perlu Bibi Kasih Obat?

Tanya bibi pekerja rumah mewah sekaligus orang kepercayaan Dion dalam mengurus rumah nya.

Naira menggeleng langsung masuk ke kamar dan menutup pintu, Dion Tersenyum menghampiri bibi.

Dia sedang marah dengan ku bi, Nanti juga ceria lagi, oh ya bi jika semua sudah beres pulang saja sepertinya Naira butuh istirahat, urusan anak itu biar aku yang handle

Ujar Dion santai seperti biasa, Dion memang begitu dari dulu jika menyangkut anak nya maka tak ada orang lain selain dirinya, namun berbeda dari sekarang, niatnya Tak lain adalah Untuk menyetubuhi anaknya sampai puas.

Bisa di bilang kata puas gak ada dalam kamus Dion karena ia menyukai semua tkndakan nya ke Naira.

Bibi pergi menuruti perintah Dion dengan senang hati hanya melakukan apa yang di perintahkan. Dion seolah di buat hadiah spesial karena Dalam waktu singkat rumah sudah menjadi sepi.

Dion menutup pintu rumahnya sehingga tak ada akses untuk masuk seolah rumah menjadi kosong begitu saja.

Dion berlari ke atas siap menjadikan Naira mainan nya

Bercinta di setiap sudut ruangan tanpa henti..

Lapar, Naira merasakan perutnya kosong, Ia hanya menerima Kontol papanya yang sejak tadi Tak mau lepas, Bersetubuh tanpa henti, Dion menggenjot memek Naira tanpa henti dengan berbagai gaya, kamar Naira yang biasanya rapi kini seperti kapal pecah karena ulah Papa.

Plokkk plok plok

Plok plok plok

Plok

Plok

Ahhhh uhhh ahhhh Pepek anak ku ahhhh ahhh lembut dan serat sekali Nak, ahhh papa suka pepek Naira ahhhh Pepek lonte Papa ahhhhh

Naira bingung kenapa papa nya makin lama Bukan lagi mengobati nya tapi seolah ingin membunuhnya. Kecupan bertubi-tubi sampai leher dada bahkan dua buah benda kenyal yang sudah makin membesar dengan cepat itu menjadi biru.

Nenen Naira perih pa, Pepek Naira robek pa, pepek Naira Lecet pa luka ahhhhhhh

Dion kian kuat menggenjot Tubuh mungil itu seperti boneka, Ke dinding kamar ke meja rias, Ke tangga rumah kemudian turun menuju ruang tamu

Plakkkkkkkk plakkkkkkk

Ahhh papa sakit pa, ahhhh Papa panas pa.

Papa suka Naira, papa sayang kamu nak, papa Mau buat Naira Suka dengan Papa, kontol Papa mu ini Akan trus menusuk memek mu nak ahhhhh enak sekali sayang enak ahhhhh

Plokkk plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok

Plok

Plok

Plokkkk plokkk plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok plok

Pindah posisi setelah Puas Di sofa kini beralih ke dapur, Naira Tak bisa bicara lagi ia hanya bisa mendesah pasrah, ia keparan dan haus, Papanya hanya memberi kontol dan menyemburkan Cairan laknat nya di mulut mungil itu, Tak perduli apapun Naira di buat mabuk oleh bau lendir papa nya yang kini memenuhi tubuhnya, ia hanya telanjang menjadi mainan papa nya.

Ahhhhhhh Papa ahhhhhhh papa Naira lapar pa ahhhh papa Naira kembung pa, berhenti pipis pa Naira mau Pipis pa ahhhh auhhhhhh ahhhhhh ahhh

Desah Naira tak tahan lagi, ia merengek melepaskan diri hingga Dion mengeram hebat menyemburkan banyak Cairan hingga menetes ke lantai.

Plopppppp bunyi kontol besar itu keluar dari memek yang sudah membengkak merah.

Cupppp sayang kau lapar hmm?

Tanya Dion pelan membelai wajah putrinya yang penuh keringat Naira Mengangguk dengan nafas gak karuan

Naira lapar pa, Perut Naira Sakit, Naira Tidak tahan pa, Naira Ahhhhhh

Naira mendesah dengan ringisan  sakit ketika Air dari memeknya keluar tanpa bisa di tahan Lagi. Dion mengangkat tubuh putrinya itu membuka selangkangannya dan melihat lendir menetes tanpa henti dari memek naira yang bengkak.

Cetakan jelas membekas dimana bisa di lihat lobang Memek Naira masih melebar balau hanya muat jari kelingking.

Kontol papa sangat besar tapi memek mu masih kecil Nak, Papa akan bersihkan ini ya sayang auuhmmmmhhhh wangi sekali memek mu Nak.

Kontol Dion semakin tegang ketika hidung nya menciumi bau memek putrinya itu, Bau lendir laknat bercampur memek Naira Itu sangat menggairahkan.

Dion mengurungkan niatnya untuk memakan memek Naira ia merasa kasihan karena memang Naira belum makan.

Naira mandi dengan mata menatap langit-langit kamar mandi tangan kecilnya meraba memek nya.

Memek Ku selalu Di masukin kontol Papa, Tapi kenapa? Bukankah aku tak demam lagi, Papa Memelukku dengan Menancapkan kontolnya ke sini, pipis papa Selalu di memek kata papa itu obat tapi Naira tidak demam.

Gumam Naira Memikirkan Apa yang ia dan papanya lakukan.

Nak papa masuk ya Sayang, papa Mau lihat anak papa lagi apa

Dion masuk, mengenakan Celana pendek tanpa baju, menampilkan tubuh tinggi dengan cetakan otot kekar dan perut kokoh.

Urat menjalar dari perut menembus kontol, Naira tentu melihat benda tumpul papanya yang menyembul dari celana pendek itu.

Papa sudah mengantuk mau tidur tapi papa mau nonton, Apa putri kesayangan ku ini sudah mandinya?

Tanya Dion duduk membelai pipi mulus Naira, Naira tersenyum mengangguk merentangkan tangan minta di gendong, ia tanpa malu melakukan itu sekarang dengan badan telanjang karena Hal tersebut seolah menjadi biasa bagi nya.

Papa nonton apa?

Tanya Naira mengeratkan pelukan nya sehingga memek basahnya menetes di perut dan menempel di sana

Nonton Bagaimana kontol menusuk Memek, Biar papa banyak belajar bagaimana cara agar Naira Sehat terus dengan papa Entot, Naira kan lonte Papa

Ujar Dion tanpa perduli kalau perkataan nya tak pantas di ucapkan.

Lonte itu apa pa? Apa Naira sekarang di sebut lonte papa?

Dion tersenyum mengecup bibir mungil Naira.

Bukan hanya lonte papa tapi kesayangan papa karena memek mu Nak, memek mu itu rasanya seperti ahh enak sekali Sayang papa ingin entot Naira setiap hari.

Niara menatap serius papanya seolah pembicaraan itu sangat penting. Dion membawa Naira duduk di atas ranjang. Mendorongnya dan menarik kaki hingga menjuntai sehingga memek Naira kembali merekah.

Papa mau lihat seberapa Besar nafsu memek mu nak, seberapa besar memek mu bisa membalut kontol papa.

Naira hanya diam ia tersenyum senang di perlakukan papanya Begitu karena ia menganggap bahwa Yang ia lakukan dan papa nya itu benar

Dion menurunkan celana nya hingga keluarlah Kontol besarnya yang menjulur panjang dan besar seperti ular.

Lihat kontol papa nak

Dion menggenggam kontolnya memperlihatkan pada Naira. Naira bangkit

Pa ini telor dua untuk apa pa

Naira menyentuh peler papa nya dengan tangan mungil itu membuat kontol besar mengacung tegak ke atas.

Papa kontolnya hidup ya pa? Kok bisa bergerak tegak dan Besar  pa

Dion tersenyum semakin suka dengan sikap Naira.

Jika kontol ini di memek Naira maka bisa keluar air dari sini Nak, ini nenen papa lihat ada air kan?

Naira mengangguk mengerti ia seolah sangat suka dengan permainan barunya itu.

Minum obat dulu nak biar tetap segar nairanya

Dion memberikan obat Untuk anaknya itu, Itu obat perangsang Asi dan Obat perangsang hingga membuat memek Gatal tak karuan.

Naira dengan cepat meneguknya kemudian berlari mencari bajunya. Dion tersenyum menyaksikan hal itu ia tahu semenit kemudian pasti anak nya minta untuk di entot.

Papa.....

Iya sayang, ada apa nak?

.tanya Dion pelan dengan siap ia menerima apapun rengekan anaknya itu.

Pepek Naira gatal pa, ada hewan pa, ahhhh papa pepek Naira pa.

Pepek Naira kenapa Sayang? Panas gatal oleh apa coba papa lihat

Naira membuka kakinya Memilin labia merah memek yang sudah cengap-cengap seolah minta di colok.

Memek Naira Ada semut nak, Biar papa matiin ya sini duduk di perut papa

Naira menurut dan duduk di perut papanya yang ada bulu.

Papa geli pa tambah gatal pa, Bulu papa ahhhhh

Dion tersenyum menekan itil Naira mencari kelah menarik labia merah tembem itu

Mundur sedikit sayang duduki kontol papa.

Dion menarik kontolnya untuk tidur ke atas.memakaikan labia memek Naira menutup kontolnya

Gesek sayang Ahhh gesek nak papa akan bunuh semutnya dengan kontol

Dion menarik ulur Naira mengiringi gesekan memek Naira ke kontolnya yang keras., memek basah yang sudah meleleh air dan siap di kawini. Papa mau Pepek Naira ahhhh


Itil Service